cara menggunakan handphone
3.2.1 Perintah Output.
CPU
akan memberikan terusan perintah dari perintah input, perintah dari CPU
sangat universal pada keseluruhan system navigasi handphone misalkan:
memberikan perintah untuk menampilkan informasi grafik pada LCD,
memberikan perintah kepada UI (vibrator, buzzer, led), memberikan
perintah kepada power supply untuk meretribusikan tegangan, dan
lain-lain.
3.3 Power Supply
3.3.1 Power up/down (On/Off)
Proses
untuk menghidupkan ponsel tidak sama dengan rangkaian elektronik biasa
seperti TV radio dll. Pada system handphone hampir sama dengan computer,
dimana proses menghidupkan ataupun mematikan tidak dengan cara
melepaskan hubungan daya kepada power supply. Pada system computer
sebenarnya bila diberikan daya, system tersebut berfungsi hanya saja
dalam keadaan nonaktif, bila di analogikan kepada manusia dalam keadaan
tertidur, dimana system tersebut akan siap diberi perintah kapanpun
untuk mengaktifkan semua system. Oleh karna itu bila handphone telah di
pasangkan battery maka tegangan battery akan langsung masuk kepada IC
power Supply, disaat bersamaan IC power supply akan memberikan tegangan
kepada bagian processor. rangkaian SW On/Off handphone dapat anda lihat
pada gambar diawah ini.
3.3.1 Distribusi tegangan
Rangkaian
pada handphone terdapat banyak subsistemnya, yang mana setiap sub
system mempunyai kebutuhan supply tegangan yang berbeda-beda dan pada
setiap system akan diberikan tegangan bila disaat diperlukan. Daya pada
handphone pertama diberikan oleh battery, tegangan dari battrey akan
dilanjutkan kepada IC power supply, oleh IC power supplylah semua supply
tegangan akan diberikan tergantung kebutuhannya.
3.3.1 Pengisian battery
Proses
pengisian battery pada handphone sangat teliti sekali, dimana system
pengisian akan diatur secara komputerisasi. Tegangan battery akan di
diteksi oleh IC power supply dan CPU, bila battery dalam keadaan penuh
maka handphone akan menolak pengisian dari trafo charger. System
pengisian ini diproses oleh IC charging.
3.4 Transmisi data informasi
Pada
dasarnya system transmisi pada system komunikasi terdapat dua system,
bagian penerimaan (receiver) yang berfungsi sebagai penerimaan data
informasi suara ataupun data alfanumerik dan grafik dari base station
kepada handphone. Sedangkan bagian pemancaran (transmitter) berfungsi
sebagai pengiriman data informasi suara ataupun data alfanumerik, grafik
dan proses registrasi jaringan.
3.4.1 Proses registrasi jaringan
3.4.1.1 Inisialisasi
Pertama
kali ponsel anda melakukan proses pemanggilan disebut dengan
inisialisasi. Hal ini terjadi saat anda pertama kali mengaktifkan ponsel
anda. Anda akan mendapatkan koneksi dari sell site terdekekat, kemudian
jaringan seluler akan melakukan pemeriksaan account atau keanggotaan
anda masih aktif atau tidak, maka panggilan anda akan diproses lebih
lanjut.
3.4.1.2 Pemeriksaan daftar frekuensi
Ponsel
anda akan melakukan pemeriksaan daftar frekuensi yang ada di SIM anda.
Pemeriksaan meliputi kualitas aliran frekuensi carrie, kemudian mencari
Broadcash Control Channel atau BCCH. Setiap BCCH akan mentransmisikan
penanda data yang unik, membedan antara AMPS dan GSM. Di system AMPS
menggunakan system frekuensi radio yang terdedikasi pada setiap sel,
sedangkan pada GSM semua frekuensi dapat membawa informasi, akan tetapi
yang lebih penting adalah channel yang digunakan untuk aliran datanya
bukan radio frekuensinya
3.4.1.3 Identifikasi informasi
Base station atau Broadcash Control Center
akan melanjutkan pengiriman untuk melakukan identifikasi informasi
tentang sell site. Identitas jaringan tersebut adalah Carreier wireless
itu sendiri, kode area lokasi saat itu, dan frekuensi yag digunakan,
serta informasi tentang sel sekitarnya. Kesemua informasi tersebut
digunakan untuk mengetahui apakah ponsel anda sedang aktif dan
membutuhkan pelayanan. BCCH adalah bukan merupakan frekuensi radio yang
didedicated. BBCH akan menggunakan channel yang akan membawa informasi
dalam bentuk bit pada semua frekuensi didalam sebuah sel.
3.4.1.4 Pemeriksaan Broadcash Control Control Channel
Frekuensi
radio ponsel akan melakukan pemeriksaan bradcash control channel,
dimana ponsel anda akan mengirimkan sinyal untuk memriksa apakah sinyal
tersebut masih di dalam jangkauan. Ponsel akan melakukan scanning
seperti radio keseluruh daftar frekuensi BCCH satu-persatu serta
memeriksa penerimaan sinyal. Pengukuran akan dilakukan pada setiap level
channel. Cell site akan mengirimkan sinyal kuat ke ponsel anda.
Sementara itu di broadcash control channel yang merupakan mobile monitor
melakukan data stream dari ase station yang disebut frekuensi control
burs atau frequency control channel burs (FCCB). Sinyal ponsel mobile
anda akan melakukan sinkronisasi dengan system selular dengan sarana
koneksi wireless. Setelah ponsel anda dengan base station telah
berkomunikasi, maka semuanya siap digunakan.
3.4.2. Pemancaran data informasi
3.4.2.1. pengolahan signal data suara, grafik, alfanumerik.
Disaat
pengguna handphone sedang melakukan komunikasi, maka gelombang sinyal
suara yang dihasilkan dari pengguna ponsel akan merambat di udara.
Gelobang signal suara tersebut akan di terima oleh microphone untuk
dirubah menjadi gelombang elektromagnetik. Dan akan dilanjutkan kepada
bagian audio processor untuk dikuatkan dan diproses.
Jika
pengguna handphone melakukan sms, maka perintah yang di ketik oleh
pengguna handphone kepada keyboard akan di proses oleh CPU (Central
Proccesor Unit)
3.4.2.2. perubahan signal digital menjadi signal analog (D/A Converter).
Pada
bagian ini signal data informasi akan dikonversikan menjadi berbentuk
signal analog. Sebab pada bagian RF masih menggunakan signal berbentuk
analog sedangkan pada bagian processor utama karakternya berbentuk
digital. Hal ini perlu adanya penyesuaian antara dua karakter yang
berbeda agar dapat saling berhubungan.
Selanjutnya signal data informasi yang telah di konversikan akan dilanjutkan kepada bagian RF.
3.4.2.3. Pencampuran signal data dengan signal pembawa.
Signal
data informasi akan dikirim kepada base station, tentunya harus ada
yang membawa signal data informasi tersebut. Oleh karena itu signal data
informasi akan dicampur dengan signal pembawa oleh RF processor. Signal
pembawa pada teknologi GSM mempunyai kisaran frekuensi 900-1900 MHz,
gelombang ini awalnya dihasilkan oleh VCO, dimana VCO akan menghasilkan
gelombang sebesar 3420-3840 MHz yang selanjutnya akan di olah oleh RF
processor.
Setelah
signal data informasi sudah dicampur dengan signal pembawa maka akan
dilanjutkan kepada bagian penguatan.sistem ini dinamakan dengan
Modulasi.
3.4.2.4. Penguatan akhir
Signal
data informasi yang sudah dicampur dengan signal pembawa akan diterima
oleh base station, sedangkan jarak handphone kepada base station cukup
jauh. Maka signal tersebut harus betul-betul kuat agar dapat di terima
oleh base station. Maka signal tersebut harus diperkuat oleh PA Power
Amplyfier. Bila penguatan akhir pada bagian pengiriman tidak berfungsi
dengan baik maka ponsel tidak akan bisa meregistrasikan jaringan kepada
operator, hal ini di sebabkan karena base station tidak dapat menerima
signal data informasi dari handphone.
3.4.2.5. Pembagian jalur Transmisi
Setelah
dikuatkan maka signal akan dilanjutkan kepada antenna switch untuk di
hubungkan kepada antenna. Antenna switch dapat di analogikan seperti
bandara, dimana pada bagian transmisi data informasi pada handphone
terdapat dua jalur, yaitu penerimaan dan pemancaran. Maka tanpa adanya
antenna switch signal yang di terima dengan signal yang akan dipancarkan
akan saling bertabrakan, karena pada teknologi GSM hanya ada terdapat
satu jalur yang sebut dengan system TDMA.
3.4.2.6. Pemancaran ke base station
Signal
selanjutnya akan dipancarkan melalui antenna kepada base station.
Antenna akan menetukan hasil dari pemancaran, maka lemah atau kuatnya
signal tergantung dari kualitas antennanya.
3.4.3. Penerimaan data informasi.
3.4.3.1. Penerimaan data dari base station
Signal
informasi yang dipancarkan base station akan diterima terlebih dahulu
oleh antenna handphone. Dan selanjutnya akan di teruskan kepada antenna
switch untuk di teruskan kepada LNA.
3.4.3.2. Pembagian jalur transmisi
Agar
signal pemancaran dengan signal penerimaan tidak bertabrakan, maka akan
dibagi terlebih dahulu transmisi signalnya oleh antenna switch.
3.4.3.3. Penguatan awal
Agar
signal dapat diterima dengan baik oleh bagian RF, signal yang
dipancarkan oleh base station akan dikuatkan terlebih dahulu oleh LNA
(Low Noise Amplyfier). LNA bukan saja difungsikan sebagai penguatan
saja, tetapi dapat di fungsikan sebagai pemotong noise (desah).
3.4.3.4. Pemisahan signal pembawa dengan signal informasi
Signal
yang dihasilkan oleh LNA masih tercampur dengan signal pembawa, agar
dapat diproses oleh bagian DSP (Digital signal proccersor) maka signal
data informasi harus dipisahkan terlebih dahulu oleh RF processor.
System ini dinamakan dengan Demodulasi.
3.4.3.5. perubahan signal analog menjadi signal digital (D/A Converter).
Pada
bagian ini signal data informasi akan dikonversikan menjadi berbentuk
signal digital. Sebab pada bagian RF masih menggunakan signal berbentuk
analog sedangkan pada bagian processor utama karakternya berbentuk
digital. Hal ini perlu adanya penyesuaian antara dua karakter yang
berbeda agar dapat saling berhubungan.
Selanjutnya
signal data informasi yang telah di konversikan akan dilanjutkan kepada
bagian processor utama (CPU). Bila signal data informasi tersubut
adalah suara maka akan dilanjutkan kepada audio amplifier.
3.4.3.6. Penguatan akhir pada signal suara
Bila
signal data informasi tersebut data suara, maka akan dikuatkan terlabih
dahulu oleh audio amplifier sebelum dilanjutkan kepada speakers. Signal
audio tersebut akan dirubah menjadi gelombang elektromagnetik,
selanjutnya akan di hubungkan kepada speakers agar signal
elektromagnetik tersebut menjadi signal suara yang merambat diudara agar
dapat di dengar oleh telinga manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar